POTENSI PARIWISATA KUBU RAYA
Ada beberapa Objek Wisata yang ada
di Kabupaten Kubu Raya Antara lain : Alam Batu Gajah, Gunung Ambawang,
Kelenteng Tengah Laut, Selat teluk air, Dermaga Batu Ampar terletak di Batu
Ampar, Hutan Mangrove, Pulau Bidara, Air Terjun Bidang bahar, desa kubu, gunung
wangkang, Pulau gelanggang terletak di Kubu, Dll,
Dermaga
Batu Ampar
Batu Ampar merupakan daerah kecamatan yang berada di
Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat yang memiliki beragam potensi
salah satunya yakni potensi wisata karena letak geografisnya berada di muara
laut.
Di kawasan ini memiliki pemandangan yang menakjubkan, apalagi dinikmati pada
pagi atau sore hari karena kita akan menyaksikan hamparan pulau disekelilingnya
yang cukup menawan.
Untuk mendatangi daerah Batu Ampar dapat menggunakan transportasi air seperti
speed bot dari pelabuhan rasau jaya dengan jarak tempuh selama sekitar 1 jam 30
menit hingga 2 jam perjalanan.
Selain hamparan pulau-pulau kecil di daerah ini juga terdapat kawasan hutan manggrove
sebagai hutan pelindung abrasi dan sebagai penopang ekonomi di daerah itu
karena masyarakat memanfaatkan kayunya untuk dijadikan arang.
Selain itu, apabila kita datang kedaerah terkenal dengan hamparan batunya maka
kita dapat melakukan aktivitas memancing karena sekitar daerah ini terkenal
dengan udang galaknya sehingga hampir setiap hari minggu atau hari libur
banyaknya pemancing datang kedaerah ini. Hingga kini tempat tersebut terus
diggalakkan sebagai daerah wisata yang sangat berpotensi.
Sungai
Kakap
Kecamatan Sungai Kakap terbagai atas beberapa gugus pulau.
Beberapa pulau berbatasan langsung dengan Laut Natuna. Kondisi alam demikian
telah menjadikan Wilayah Kecamatan Kakap bagian pesisir seperti seperti Tanjung
Saleh, Jeruju Besar, Sungai Itik, dan Sungai Kupah (Tanjung Intan) memiliki
potensi wisata pantai. Namun keterbatasan infrastruktur serta aksesibilitas
yang rendah menuju wilayah tersebut potensi tersebut belum dapat diberdayakan.
Muara Sungai Kakap (Tanjung Saleh)
dan sekitarnya adalah tempat favorit bagi para pemancing. Hampir setiap hari
libur dan hari minggu di kawasan ini selalu dipenuhi oleh wisatawan pemancing
yang datang dari berbagai tempat. Kegiatan ini tentu saja memberikan nilai
positif bagi penduduk sekitar. Para nelayan Sungai Kakap sudah terbiasa pada
hari-hari tertentu beralih profesi dengan menyewakan perahunya kepada para
pemancing. Harga sewa perahu yang dipatok nelayan ini berkisar antara Rp.
250.000 sampai 500.000,- tergantung besar kecilnya perahu dan jauh dekatnya
rute yang tempuh pemancing. Kegiatan mancing ikan di Muara Sungai Kakap ini
tentu saja menjadi potensi Daya Tarik Wisata yang perlu dikembangkan.
Diwilayah Sungai Kakap bagian
daratan terutama Desa Punggur Kecil, Punggur Besar, Kalimas dan Pal IX memiliki
lahan yang subur serta berkembang berbagai budidaya tanaman buah-buahan seperti
Langsat, Manggis dan Durian. Bahkan, produksi langsat di Kalimantan Barat lebih
dari 75% nya adalah berasal dari wilayah tersebut. Ketika musim buah tiba,
bukan saja penduduk lokal yang datang ke wilayah ini. Berbagai lapisan
masyarakat maupun para pedagang berbondong-bondong datang untuk menikmati dan
membeli buah-buhan tersebut.
Letak dan posisi Kecamatan Sungai
Kakap yang berbatasan langsung dengan Laut Natuna serta jarak yang relatif
dekat dengan Pusat Ibukota Provinsi (Kota Pontianak) telah memberikan
keuntungan tersendiri bagi kota tersebut. Sebagai pusat transportasi sungai,
keberadaan dermaga/pelabuhan di Sungai Kakap kerap melayani berbagai angkutan
laut/sungai untuk menghubungkan wilayah-wilayah sekitarnya termasuk objek-objek
wisata yang tersebar di wilayah tersebut.
Selain daya tarik wisata yang
dimiliki Kecamatan Sungai Kakap, pengembangan kegiatan kepariwisataan perlu
ditunjang oleh tersedianya berbagai akomodasi wisata. Beberapa fasilitas sarana
dan prasarana yang terdapat di Kecamatan Sungai Kakap yang diperkirakan dapat
menunjang kegiatan kepariwisataan diantaranya adalah dijumpainya berbagai tipe
rumah makan sekala kecil maupun besar, toko penjual hasil laut yang dapat
digunakan sebagai souvenir wisata, lembaga perbankan (bank) serta penyewaan
alat transportasi khususnya perahu nelayan. Beberapa Restaurant yang berlokasi
di Sungai Kakap kerap dijadikan tujuan oleh wisatawan dari luar Sungai Kakap,
khususnya para wisatawan yang datang dari Kota Pontianak. Beberapa Restaurant
seperti Restauran Pondok Hijau hanya buka pada hari-hari tertentu yaitu pada
hari jum’at, sabtu dan minggu. Restaurant lainnya yang ada di Sungai Kakap
adalah Restauran Pondok Wisata Seafood dan Restaurant Teratai Indah yang
memiliki panorama menghadap laut. Satu Restaurant yang ditemui yaitu Kakap
Kuring dalam keadaan tidak aktif.
Panorama
Sungai Kapuas Rasau Jaya – Kubu
Sepanjang perjalanan menuju Kec. Kubu para penumpang atau
wisatawan akan disuguhi keindahan alam Sungai Kapuas dengan berbagai aftifitas
didalamnya. Jalur ini relative padat, selain hilir mudiknya nelayan lokal
melakukan aktifitasnya juga menjadi urat nadi perekonomian bagi angkutan sungai
yang menghubungkan Kota Pontianak dengan kota-kota lainnya sepanjang sungai
Kapuas kearah Kabupaten Kayong Utara. Selain disuguhi aktifitas pelayaran lokal
para wisatawan pun akan menikmati pemandangan hutan mangrup dan jejeran pohon
nipah yang begitu menyejukkan. Perjalanan sungai menuju Kec. Kubu ini tentu
saja menjadi perjalanan yang sangat mengesankan bagi para wisatawan terlebih
bagi mereka yang belum pernah menikmati perjalanan lewat sungai.
Setelah kurang lebih satu jam
perjalanan dari Dermaga Rasau Jaya, speedboat akan memasuki Kecamatan Kubu dan
biasanya berhenti di Ibukota Kecamatan Kubu atau di Desa Kubu. Desa Kubu
adalah kawasan transit bagi para penumpang yang melakukan perjalanan dari atau
ke Kabupaten Kayong Utara. Dilokasi ini, tersedia fasilitas-fasilitas bagi para
penumpang atau wisatawan. Selain terdapat beberapa rumah makan, di lokasi ini
juga terdapat pasar lokal yang melayani penumpang transit maupun kebutuhan
sehari-hari penduduk lokal serta satu buah penginapan sederhana “Famili”
dengan tarif relative murah sekitar Rp.40.000,- permalam.
Situs
Kerajaan Kubu
Desa Kubu terkenal dengan situs
peninggalan Kerajaan Kubu. Berdasarkan sejarah yang bersumber dari berbagai
bahan, Kerajaan Kubu didirikan oleh Syarif Idrus, seorang penyebar ajaran Islam
dari Ar-Ridha Trim Hadralmaut.
Situs Sejarah peninggalan Kerajaan
Kubu yang menjadi potensi objek wisata Budaya/Rohani di Kecamatan Kubu adalah:
- Masjid Jami Khairussa’adah,
Kompleks Makam Kerajaan Kubu
- Makam Raja-raja Kubu
- Keraton Adrussiyah Kubu
Budaya
Kecamatan Kubu
Pada Tahun 2010 atau tepatnya 28
Dzulqaidah 1431 H, Hari Sabtu, 6 November 2010, bertempat di komplek makam
Kerajaan Kubu, Keluarga Besar Addarussiah Kerajaan Kubu/ Ambawang melaksanakan khaul
atau peringatan wafatnya Sayidis Syarif Idrus bin Abdurrahman Al Aydrus ke-222
(26 Dzulqaidah 1209 H-1431 H). Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Bapak
Syarif Ahyar Alaydrus (Keraton Kubu/ keturunan dari raja ke-8), acara ini
dihadiri oleh sekitar 3.000 jemaah yang datang dari berbagai daerah dan negara
tetangga. Artinya bahwa dengan banyaknya jemaah yang hadir pada acara tersebut
menandakan kegiatan tersebut telah menjadi Daya Tarik Wisata Budaya/Rohani dan
ini adalah merupakan potensi yang perlu dikembangkan dalam rangka pembangunan
kepariwistaan di Kabupaten Kubu Raya. Kegiatan budaya lainnya yang rutin
dilaksanakan di Kecamatan Kubu adalah Robo-robo. Untuk Tahun 2011, acara
robo-robo dilaksanakan pada Tanggal 18 Desember 2011.
Alam
Kecamatan Kubu
Kecamatan Kubu juga memiliki objek
wisata Alam yaitu Wisata Gunung Ambawang dan Batu Masjid. Setidaknya terdapat 3
(tiga) atraksi wisata Alam Gunung Ambawang yang ditemui yaitu; Wisata Hiking
Gunung Ambawang, Wisata Air Terjun Gunung Ambawang (Bujang Bahar) dan Wisata
Batu Wangkang. Selain itu ketiga DTW tersebut, ditemui juga objek wisata
Batu Masjid yang letaknya di Dusun Parit Baru, Desa Sungai Bemban, Kec. Kubu.
Berdasarkan informasi dari masyarakat sekitar, keempat jenis wisata alam
tersebut hanya dikunjungi oleh wisatawan pada waktu-waktu tertentu, seperti
pada waktu liburan sekolah dan pada hari raya.
Air
Terjun Bujang Bahar dan Wisata Hiking
Dari Desa Kubu (Ibukota Kec. Kubu)
perjalanan menuju kawasan wisata Gunung Ambawang dapat ditempuh menggunakan
kendaraan roda dua dengan ongkos ojek sebesar Rp. 75.000 (PP). Perjalanan
dari Desa Kubu ditempuh kurang lebih 1 jam perjalanan melalui rute Desa
Kubu-Penyebrangan Sungai Kapuas-Desa Air Putih-Lokasi Kaki Gunung Ambawang
(Desa Ambawang).
Dari Lokasi Kaki Gunung Ambawang
menuju Lokasi Air Terjun Bujang Bahar dilakukan dengan jalan kaki melewati
rute-rute jalan setapau menempuh hutan pegunungan yang mempunyai kemiringan
lebih dari 30O dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam. Lokasi wisata
sampai saat ini masih dikelola secara sederhana oleh masyarakat Desa Ambawang.
Namun demikian, di kaki gunung ambawang telah disediakan areal parkir dan
toilet umum untuk keperluan wisatawan.
Batu
Wangkang
Sekitar 3 (tiga) km ke arah barat
dari lokasi wisata Air Terjun Gunung Ambawang ditemui objek wisata Batu
Wangkang. Seperti halnya lokasi wisata Air Terjun, di lokasi inipun
pengelolaannya masih dilakukan sederhana oleh masyarakat sekitar. Keindahan
dari lokasi Batu Wangkang ini adalah menikmati alam hutan dan kesejukan air
sungai yang sangat jernih yang ditengahnya terdapat batu-batu pengunungan yang
besar.
Batu
Masjid
Lokasi terakhir dari objek wisata
Alam yang ada di Kec. Kubu adalah Batu Masjid, terletak di Dusun Parit Baru
Desa Sungai Bemban. Batu Masjid adalah sebuah gugu-san batu yang bentuknya
menyerupai kubah masjid. Tumpukan batu sejenis hanya ditemui di satu lokasi ini
saja, tidak ditemui di lokasi lainnya. Belum ada akomodasi penunjang wisata di
sekitar batu masjid ini. Lokasi batu Masjid sebenarnya tidak terlalu jauh dari
Kawasan Gunung Ambawang, sehingga bila berminat untuk mengunjungi lokasi ini
bisa satu perjalanan wisata dengan lokasi wisata gunung ambawang. Menuju lokasi
ditempuh dengan roda dua sekitar satu jam perjalanan dari Gunung Ambawang,
Alternatif perjalanan lain dari Ibukota Kabupaten menuju lokasi Batu Masjid
dapat ditempuh melalui rute; Sungai Raya-Rasau Jaya-Bintang Mas-Penyebrangan ke
Sungai Deras-Lokasi (Sungai Bemban) dengan waktu perjalan sekitar 2,5 jam.
Sungai Ambawang
Alternatif wisata alam, terutama wisata hutan dan pegunungan
di Kecamatan Ambawang terdapat di Desa Teluk Bakung. Potensi Alam yang dimiliki
Desa Teluk Bakung ini dapat lebih diberdayakan seiring dengan semakin
membaiknya aksesibilitas Jalan Lintas Kalimantan yang melintasi Kecamatan
Sungai Ambawang.
Daya Tarik Wisata Alam lain yang
menjadi potensi pariwisata di Kecamatan Ambawang adalah memanfaatkan keberadaan
Sungai Landak yang melintasi Desa Mega Timur serta keberadaan anak sungai
lainnya yang berada di Kecamatan Ambawang. Panorama alam sungai dan kearifan
masyarakat lokal di sekitar Sungai Landak, Sungai Ambawang dan anak sungai
lainnya merupakan potensi Daya Tarik Wisata Alam. Pengembangannya dapat terpadu
dengan kecamatan lain di Kabupaten Kubu Raya yang juga dilalui oleh
sungai-sungai tersebut.
Desa Jawa Tengah dan Desa Korek
berpotensi untuk dikembangkan sebagai desa wisata. Potensi objek wisata di
kedua desa tersebut terutama yang berhubungan dengan objek wisata budaya
yang berkembang di masing-masing desa tersebut.
Desa Jawa Tengah masyarakatnya
sebagian besar masih memegang tradisi dan budaya jawa. Di lokasi ini terdapat
bangunan rumah besar 2 (dua) unit yang berfungsi sebagai tempat
menyelenggarakan kegiatan budayanya. Pada tanggal-tanggal tertentu seperti
tanggal 1 syuro atau Bulan Muharam setiap tahunnya selalu dilaksanakan kegiatan
budaya sedekahan bumi. Pada acara budaya tersebut, selain kegiatan budaya dan
keagamaan juga ditampilkan hiburan-hiburan khas daerah jawa seperti campur
sari, wayang kulit, Singa Barong, Pencak Silat, hadrah dan kesenian-kesenian
lainnya. Melalui Paguyuban Masyarakat Jawa di Desa Jawa Tengah serta pembinaan
dari para tokoh masyarakat di desa tersebut, beberapa kesenian dan tradisi jawa
relative berkembang dan terpelihara keberadaannya. Beberapa kesenian seperti
pengembangan wayang kulit dan singa barong mengharapkan adanya pembinaan dan
bantuan peralatan dari pemerintah daerah. Dengan berkembangnya tradisi jawa di
lokasi ini, Desa Jawa Tengah sangat berpotensi sebagai pusat pengembangan budaya
jawa di Kabupaten Kubu Raya atau bahkan berpotensi sebagai pusat orientasi
budaya jawa di Kalimantan Barat.
Desa Korek, Kecamatan Sungai
Ambawang berpotensi untuk dikembangkan sebagai objek wisata Budaya di
Kabupaten Kubu Raya. Di Desa Korek ini berdiri rumah panjang (Rumah Betang)
yang merupakan rumah budaya adat dayak. Keberadaan rumah betang ini menjadi
sangat penting terutama bila dihubungkan dengan pemeliharaan dan pengembangan
tradisi masyarakat dayak di lokasi tersebut. Pada waktu-waktu tertentu di rumah
betang ini selalu diadakan kegiatan budaya dayak seperti acara naik dangau,
upacara buang penyakit padi dan upacara budaya lainnya. Keberadaan budaya dayak
di Desa Korek ini ditunjang dengan adanya sanggar-sanggar budaya seperti
Sanggar budaya Malahia dan Muaratarino yang konsisten memelihara dan
mengembangkan seni budaya dayak. Pada beberapa waktu yang lalu di Desa Korek
juga banyak terdapat Rumah Pantek yaitu patung yang terbuat dari kayu ulin yang
dibuat sebagai penghormatan kepada tokoh leluhurnya, namun keberadaan rumah
Pantek ini pada saat ini sudah sulit ditemui.
Kecamatan Ambawang di lalui oleh Jalan Lintas Kalimantan.
Keberadaan jaringan jalan ini menjadi sangat strategis terutama bila
dihubungkan dengan pengembangan ekonomi dan budaya bagi bagi masyarakat
Kabupaten Kubu Raya. Jaringan Jalan Lintas Kalimantan bukan saja menghubungkan
Kabupaten Kubu Raya dengan Kabupaten lainnya di Kalimantan Barat, tetapi
menjadi jalan penghubung juga dengan Negara Malaysia.
Beberapa desa di sepanjang koridor
Jalan Lintas Kalimantan sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai rest area.
Di lokasi rest area tersebut selain penyelenggaraan fasilitas beristiharat juga
sangat dimungkinkan untuk sekaligus memperkenalkan budaya daerah setempat atau
mendirikan pusat-pusat penjualan souvenir wisata dengan ciri khas Kabupaten
Kubu Raya. Beberapa desa berpotensi untuk berdirinya rest area sekaligus
memperkenalkan budaya setempat. Di Desa Jawa Tengah berpotensi untuk
diperkenalkan kepada pengunjung rest area di lokasi tersebut. Di Desa Korek,
Lingga dan Pancaroba, budaya dayak dapat diperkenalkan terhadap pengunjung rest
area. Begitu juga di Desa Teluk Bakung, pengunjung dapat dimanjakan oleh budaya
dan keindahan alam yang ada.
Potensi lainnya yang dimiliki
Kecamatan Ambawang adalah keberadaan Terminal Tipe A (Terminal Ambawang) yang
akan menjadi terminal terbesar antar Negara yang ada di Kalimantan Barat.
Dengan terpusatnya angkutan transportasi antar Negara di terminal ini,
Kabupaten Kubu Raya berpotensi untuk didatangi oleh wisatawan lokal (antar
kabupaten) dan wisatawan mancanegara (Malaysia dan Brunei Darussalam). Potensi
ini tentu saja perlu dioptimalkan oleh pemerintah daerah, terutama instansi
yang terkait dalam penyelenggaraan pariwisata. Di lokasi terminal dapat
diselenggarakan event-event wisata kuburaya serta menjadi pusat penjualan
souvenir wisata khas Kabupaten Kubu Raya.
Lokasi lain yang dapat dikembangkan
sebagai lokasi objek wisata adalah Tugu Ali Anyang di bundaran jalan lintas
Kalimantan. Pada saat survey dilakukan (2011) Tugu Ali Anyang ini sudah menjadi
orientasi bagi masyarakat lokal untuk menikmati acara wisata di lokasi
tersebut. Beberapa kelompok masyarakat mendirikan Forum Komunikasi Pemuda Tugu
Alianyang dengan tujuan mengelola areal sekitar tugu untuk kegiatan wisata bagi
masyarakat lokal. Pemerintah daerah dapat berperan dengan memberikan penataan
di wilayah tersebut. Akomodasi wisata atau penunjang kegiatan wisata di
Kecamatan Sungai Ambawang masih dirasakan kurang. Jenis transportasi juga masih
sangat terbatas. Hotel yang ditemui adalah Hotel Surya Alam, terletak di Jalan
Lintas Kalimantan. Jenis fasilitas yang dimiliki Hotel Surya Alam diantaranya
adalah; Ball Room dengan daya tamping 100 orang dan restaurant. Hotel yang baru
berdiri pada tahun 2011 ini belum begitu rame dikunjungi. Tingkat hunian hotel
baru mencapai 10-20 % setiap harinya. Beberapa masyarakat di Kecamatan Ambawang
adalah pengrajin Souvenir Wisata. Hasil kerajinan umumnya dipasarkan ke Kota
Pontianak atau dipasarkan melalui pameran-pemeran pariwisata. Beberapa jenis
kerajianan yang ada diantaranya adalah kerajinan anyaman akar keladi air yang
di produksi oleh KUB Barage, Desa Ambawang Kuala. Jenis produksinya adalah tas,
topi, tempat kue, tempat buah/bunga, kipas, pot bunga dan piring.
Gunung
Ambawang
Gunung Ambawang terletak di
Kecamatan Kubu menyimpan berbagai aset wisata yang belum terjamah oleh
tangan-tangan trampil di bidangnya. Gunung Ambawang selain airnya yang masih
bersih dan belum tercemar itu menyimpan arti bahwa daerah gunung ambawang masil
alami. Selain dari alamnya yang begitu tradisional juga menyimpan sejarah yang
belum tergali oleh pihak-pihak terkait, seperti tiang bedera peninggalan
penjajah masa lalu, makam tua dari suku Dayak yang tak pernah muncul dalam catatan
sejarah, disana terletak pahlawan, pejuang negeri yang penuh misteri, disini
membuktikan bahwa Gunung Ambawang mempunyai sejarah yang perlu kita ungkap dan
dipublikasi kepada masyarakat luas. Disamping sejarah yang begitu tinggi
nilainya itu, Gunung Ambawang mempunyai aset wisata yang potensial yang menarik
diantaranya air terjun Bujang Bahar yang terletak di tengah-tengah gunung
sekitar 10 km perjalanan dari kaki gunung.
Sungai
Raya
Secara geografis, Kecamatan Sungai
Raya berbatasan langsung dengan Kota Pontianak (Ibukota Provinsi). Bandara
Supadio atau dikenal juga sebagai Bandara Pontianak letaknya berada di Kota
Sungai Raya ini, sehingga dapat dikatakan Kabupaten Kubu Raya atau lebih
khususnya Kota Sungai Raya adalah pintu gerbang menuju Kalimantan Barat dari
jalur udara. Di pusat Ibukota Kecamatan (Kota Sungai Raya) belum banyak ditemui
lokasi wisata. Tempat wisata yang ada umumnya berupa wisata buatan, seperti
wisata outbond di Taman Fantasi, Taman Randayan dan Kolam Renang di Hotel
Dangau/Randayan. Beberapa fasilitas penunjang wisata seperti hotel, penginapan,
rumah makan, Karaoke, Spa dan Biro Perjalanan Wisata telah tersedia di
Kecamatan Sungai Raya. Beberapa hotel berkelas bintang seperti Hotel Dangau,
Hotel Harmoni Inn dan Hotel Gardenia. Selain hotel berbintang tersebut,
tersedia juga hotel kelas melati seperti Hotel Srikandi dan beberapa penginapan
di sekitar bandara. Sedangkan beberapa rumah makan seperti Fresh Resto, Warung
Dangau, Rumah Makan Padang maupun rumah makan lainnya tersebar di kecamatan
ini. Beberapa hotel dan rumah makan seperti Hotel Randayan, Hotel Harmoni Inn,
Hotel Gardenia dan Rumah Makan Fresh Resto telah dilengkapi oleh Penunjang
wisata MICE (wisata konvensi). Ditempat ini dapat digelar kegiatan Meeting
(pertemuan), Incentive, Conference (Persidangan berkala) dan Exibition
(pameran). Kecamatan Sungai Raya dilalui oleh Sungai Kapuas. Keberadaan Sungai
ini adalah potensi wisata alam yang dapat dikembangkan. Kedepan, wisatawan
dapat memanfaatkan potensi alur Kapuas ini sebagai suatu bentuk kegiatan wisata
yang berwawasan lingkungan dengan memperhatikan fanorama dan dinamika kearifan
lokal di sekitar Sungai Kapuas.
Beberapa kegiatan wisata dapat dikembangkan di sekitar alur sungai Kapuas. Pada
titik-titik tertentu pada DAS Sungai Kapuas seperti di sekitar Jembatan Kapuas
dua dapat dikembangkan berbagai atraksi wisata seperti wisata keluarga dan
layak anak maupun wisata mancing. Selain itu dapat dikembangkan pula kegiatan
penunjang wisata seperti rumah makan maupun wisata kuliner lainnya.
Di beberapa lokasi lainnya di Kecamatan Sungai Raya seperti di Desa Gunung
Tamang di ujung Pulau Limbung terdapat potensi Alam Gunung Tamang. Hanya saja
dengan keterbatasan infrastruktur yang ada, potensi tersebut masih bersifat
wisata lokal.
Di Desa Limbung (kawasan sekitar
Bandara) tersedia lahan sekitar 25 Ha yang akan dimanfaatkan untuk kegiatan
hutan kota. Kedepan selain jenis tanaman yang telah tersedia di lahan tersebut
juga berencana akan di tanaman oleh berbagai jenis tanaman langka oleh Dinas
Kehutanan Kabupaten Kubu Raya. Disekitar lokasi ini juga akan dikembangkan oleh
masyarakat Desa Limbung berupa taman agro wisata yang terpadu dengan pertanian.
Selain Taman kota terdapat pula kawasanan penanaman rumput gajah dan waduk
limbung.
Fasilitas wisata lainnya juga tersebar di Kawasan Bandara Supadio, diantaranya
adalah berbagai Biro Perjalanan Wisata (Tiketing), Agen Perjalanan Wisata,
Rumah Makan, Penjualan Souvenir serta Taxi Bandara.
Selain Daya Tarik Wisata, di Kecamatan Sungai Raya juga berkembang kegiatan
budaya seperti Kasidahan (Desa Kuala Dua, Arang Limbung, Sungai Raya dan Teluk
Kapuas), Kesenian Rebana, Kuda Lumping (Arang Limbung dan Desa Limbung),
Barongsay/Naga (Sungai Raya dan Teluk Kapuas), kesenian Jepin. wisata rohani Makam
Sultan Manggis di Desa Sungai Asam, Sukalanting dan wisata rohani sembahyang
kubur.
Beberapa bentuk kerajinan yang dapat dimanfaatkan sebagai bentuk souvenir
wisata sudah mulai berkembang di Kecamatan Sungai Raya, diantaranya adalah
kerajinan keladi air, membuat guci di Sungai Raya, Kerajinan Tikar Bemban
(Arang Limbung), Kerajinan Tas Kain (Sungai Durian), Kerajinan Kerang (Sungai
Raya), pemanfaatan limbah pelastik untuk souvenir di Desa Arang Limbung.
Di Kecamatan Sungai Raya berdiri juga Grya Kerajinan dan Dekranasda (Dewan
Kerajinan Nasional Kab. Kubu Raya) yang terletak di Jalan A. Yani 2 Sungai
Raya. Dekranasda ini menampung dan memasarkan produk kerajinan masyarakat
Kabupaten Kubu Raya. Keberadaan Dekranasda ini sangat membantu dalam hal mempromosikan
produk souvenir masyarakat, terutama mengikut sertakan produk-produk kerajinan
masyarakat pada ajang-ajang pameran.
itulah beberapa potensi wisata yang
ada di Kabupaten Kubu Raya yang benar-benar masih memiliki potensi yang sangat
luar biasa jika telah dikembangkan dan di jadikan objek wisata, sehingga
menambah sumber Pendapatan Asli Daerah Kubu Raya.