- 1900, D. Anton Willem Niuwenhuis (1864–1953), geografer dan etnolog Belanda, peneliti tentang Kalimantan sejak 1890.
- 1918, Cornellis van Vollenhoven (1874–1933), ahli hukum, linguistik, dan politikan Belanda, peneliti tentang hukum adat Kalimantan.
- 1924, Ch. F. H. Duman, peneliti tentang Dayak.
- 1927, Franz Boas (1858–1942), antropolog Jerman–Amerika.
- 1948, Robert Baron Van Heine Gildern (1885–1968), antropolog, arkeolog, etnolog Austria, peneliti tentang Asia Tenggara dan Indonesia.
- 1948–1979, Tjilik Riwut (1918–1987), Tokoh Dayak, perwira militer, pejuang, Pahlawan Nasional, mantan Gubernur Kalimantan Tengah.
- 1955, Pamela J. Steward, dan Andrew K. Strathem, antropolog, dari Universitas Pittsburgh.
- 1959, Waldemar Stöhr, etnolog Jerman, peneliti tentang Dayak.
- 1963, Clifford James Geertz (1926–2006), antropolog Amerika Serikat.
- 1964, Stanley Abram Karnow (1925–2013), sejarawan dan wartawan Amerika Serikat.
- 1967, A. B. Hudson, peneliti tentang Dayak Ma'anyan.
- 1970, James Thomas Collins, profesor linguistik bahasa Melayu, penulis tentang Dayak.
- 1971, K.P.H. Koentjara Ningrat (1923–1999), profesor antropologi, dari Universitas Indonesia.
- 1974, J. U. Lontaan, penulis sejarah dan hukum adat Dayak.
- 1981, Robert A. Blust (1940–), antropolog dan ahli linguistik austronesia, dari Universitas Hawaii.
- 1885, Peter Bellwood, profesor antropologi dan arkeolog, dari Universitas Nasional Australia, peneliti tentang Dayak.
- 1986, Ave dan King, peneliti tentang Kalimantan dan Dayak, dari Universitas Pensylvania.
- 1987, Mikhail Coomans | Michael Coomas, penulis tentang Dayak.
- 1988–2013, Marcus Colchester, direktur Forest People Programme, di Inggris.
- 1989, R. H. Geldern, J. H. C. Kern, J. R. Foster, J. R. Logen, peneliti tentang Dayak dan Melayu.
- 1989, R. B. Slamet Muljana (1929–1986), profesor Sejarah, dari Universitas Indonesia.
- 1989, Bernard Sellato (1951–), geolog dan antropolog, Perancis, peneliti tentang Kalimantan sejak 1973.
- 1990, Jérôme Rousseau, antropolog Perancis, dari Universitas Cambridge, peneliti tentang Dayak sejak 1970.
- 1991, Fridolin Ukur, Tokoh Dayak, pendeta dan penulis.
- 1991, M. P. Lambut, Tokoh Dayak, profesor Emeretus, dari Universitas Lambung Mangkurat.
- 1996, Masri Singarimbun, antropolog, dari Universitas GajahMada, penulis tentang Dayak.
- 1996, Kathy Mac Kinnon, biolog Inggris, spesialis biodiversitas, penulis tentang kehidupan alami Indonesia.
- 1997, Amri Marzali, antroplog, dari Universitas Insdonesia, peneliti tentang Dayak.
- 2003, Simon Takdir, antropolog, peneliti tentang Dayak.
- dan lainnya.
IPDKR (Ikatan Pemuda Dayak Kubu Raya) adalah sebuah Perkumpulan yang berdiri pada 21 November 2014. Telah Berbadan Hukum dengan Akta No. 25 tanggal 26 Maret 2016 dan telah mengantongi SKT dari KEMENDAGRI No. 1612-00-00/267/XII/2020. WhatsApp 089514740019 e-mail : ikatanpemudadayak.kuburaya@gmail.com
Rabu, 09 November 2016
Para tokoh yang pernah menulis tentang Pengelompokan Bangsa Dayak
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar